Gardapostsultra.com-Konawe Selatan- Dalam upaya Pencegahan Stunting, Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Selatan (Konsel) dikomandoi langsung Bupati H Surunuddin Dangga menggelar rapat koordinasi (Rakor) pelaksanaan aksi Konvergensi stunting Tahun 2024 bertempat di Lantai lll, Auditorium Kantor Bupati. Kamis, 4/7/2024
Rapat tersebut juga diawali dengan Evaluasi Stunting dan Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Tahun 2024 yang di hadiri langsung oleh Bupati H Surunuddin Dangga, Sekda ST Chadidjah, Kepala Bappeda, pimpinan OPD terkait serta Camat dan Kapus se-Konsel.
“Seperti dari Dinas Kesehatan sebagai leader, ada Dinsos sebagai penanganan kesejahteraan, Diskominfo sebagai penyebaran informasi, ada Dinas PMD karena pelaksanaan aksi konvergensi ini menyasar sampai ke pedesaan,” kata ST Chadidjah saat membuka rapat tersebut.
Rakor pelaksanaan aksi konvergensi stunting ini dikatakan Chadidjah, pihak Bappeda telah mengundang seluruh perwakilan OPD untuk terlibat dalam pembahasan awal pencegahan stunting. Dimana masing-masing OPD memiliki peran dalam pencegahan stunting ini.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat kapasitas pemda dalam Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan dan Pencegahan Stunting melalui interfensi spesifik dan sensitif dengan meningkatkan Koordinasi Lintas Sektor, Lintas Program dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Konsel.
Konvergensi Percepatan Pencegahan Stunting adalah intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu dan bersama-sama.
“Ini dilakukan dengan menyasar kelompok sasaran prioritas yang tinggal di desa untuk mencegah stunting. Penyelenggaraan intevensi, baik gizi spesifik maupun gizi sensitif secara konvergen dilakukan dengan mengintegrasikan dan menyelaraskan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan pencegahan stunting,” terang Chadidjah.
Sementara itu, Bupati H Surunuddin Dangga sekaligus menjadi bapak angkat Stunting menyampaikan dari hasil konvergensi yang dibacakan oleh Dinkes terdapat ribuan potensi Stunting yang akan diintervensi disetiap desa dan kelurahan se-Konsel.
“Ada 1832 potensi Stunting di Konsel, data yang sudah ada ini akan kita intervensi melalui aksi nyata, tidak lagi menjadi alasan untuk para OPD terkait, Camat dan Kapus tidak mengindahkan soal Stunting ini,” pintanya
Olehnya itu, kata orang nomor satu tersebut, sebagai bentuk kolaborasi Puskemas punya peran penting dalam penanganan kasus Stunting sebagai sentral pelaksanaan konvergensi.
“Kita perlukan kolaborasi dalam kasus ini, jangan jalan sendiri, Puskesmas sebagai sentral intervensi penanganan Stunting disetiap desa dan kelurahan, kita harus serentak bersinergi segala kendala yang terjadi untuk kita musyawarahkan hari ini juga, sehingga minggu depan kita akan trun langsung untuk aksi,” ujar bupati.
Dikatakan Surunuddin, hasil dari tahapan aksi konvergensi percepatan pencegahan stunting dimana pihaknya telah melakukan identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program, dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi gizi.
“Hari ini, kita susun rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan intervensi gizi, kemudian memberikan kepastian hukum bagi desa untuk menjalankan peran dan kewenangan desa dalam intervensi gizi terintegrasi,”terangnya
Pihaknya juga telah memastikan tentang tersedianya dan berfungsinya kader yang membantu pemerintah desa dalam pelaksanaan intervensi gizi terintegrasi di tingkat desa