GardapostSultra.Com. Presiden,UkrainaVolodymyr Zelensky tengah berupaya melobi negara negara NATO agar kompak menekan Rusia menyetujui persyaratan perdamaian Kyiv musim gugur ini.”Untuk mencapai ini, kami membutuhkan sesuatu yang akan membantu kami mengakhiri perang ini, yaitu dengan memberikan tekanan yang menentukan pada Rusia untuk perdamaian sejati,” kata Zelensky, mengutip portal lokal Rusia, RT International.
“Mari kita jadikan musim gugur ini sebagai waktu untuk mengakhiri agresi Rusia – dengan cara yang akan mengakhiri perang dan memulihkan tatanan keamanan internasional yang andal,” imbuhnya.
Permintaan ini disampaikan oleh Zelensky setelah pihaknya merilis proposal perdamaian kepada pemerintah Rusia untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung sejak 2022.
Namun, usulan tersebut ditolak oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin. Ajudan Presiden Rusia mengatakan bahwa Moskow tidak akan mengadakan pembicaraan damai dengan Kyiv, menyusul serangan lintas perbatasan Ukraina ke wilayah barat Rusia. Penolakan ini mendorong Zelensky untuk merapat ke sekutunya, mencari dukungan guna menekan Rusia agar menyetujui persyaratan perdamaian Kyiv pada musim gugur ini.
“Untuk mencapai hal ini, kami membutuhkan pendanaan. Kami siap untuk segera memproduksi segala sesuatu yang akan membantu kami mengakhiri perang ini,” tegas Zelensky.
Moskow menyatakan, tuntutan Zelensky untuk mengembalikan Ukraina ke perbatasan tahun 1991 sama sekali tidak dapat diterima. Alhasil, perang antara Moskow dan Kiev kembali berkecamuk.
Dalam beberapa bulan terakhir, Kiev telah mengalami kemunduran di medan perang, terutama karena pasukan Rusia terus membuat kemajuan di Donbass dan bergerak menuju kota Pokrovsk.
Minggu ini, garis depan Ukraina yang secara strategis penting di sebelah barat DPR dilaporkan berhasil ditembus oleh pasukan Rusia.
Situasi kian memanas, bahkan membuat tepi Pokrovsk digambarkan sebagai kegagalan pertahanan total bagi militer Ukraina.
“Pokrovsk telah digambarkan sebagai kegagalan pertahanan total bagi militer Ukraina,” ujar Alexander Kovalenko, seorang analis militer di kelompok Perlawanan Informasi yang berpusat di Kiev.
tak berhenti di situ, Zelensky juga meminta sekutunya untuk mengizinkan penggunaan rudal jarak jauh, tidak hanya di wilayah Ukraina, tetapi juga di wilayah Rusia.
“Kita perlu memiliki kemampuan jarak jauh ini, tidak hanya di wilayah Ukraina yang terbagi, tetapi juga di wilayah Rusia, sehingga Rusia termotivasi untuk mencari perdamaian,” kata Zelensky, seperti diberitakan Al Jazeera.