Gardapostsultra.com-Kendari Lebaran selalu identik dengan perputaran uang yang fantastis. Namun, tahun 2025 ini sepertinya beda cerita. Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang memprediksi perputaran uang selama momen Lebaran hanya Rp137 triliun, turun Rp20 triliun dari tahun sebelumnya.
Apa saja fakta menarik (dan ironis) dari perputaran uang Lebaran tahun ini?
1. Mudik Berkurang 24%, Perputaran Uang Ikut Menyusut
Mudik yang biasanya jadi ajang “guyur THR” mengalami penurunan drastis. Tahun ini hanya 146,48 juta orang yang diperkirakan mudik, jauh lebih sedikit dibandingkan 193,6 juta orang tahun lalu. Dengan berkurangnya jumlah pemudik, otomatis uang yang beredar juga ikut menyusut.
“Jika tahun lalu asumsi perputaran uang selama Idulfitri 2024 mencapai Rp157,3 triliun, maka asumsi perputaran uang libur Idul Fitri 2025 diprediksi mencapai Rp137,975 triliun,” kata Sarman yang dikutip, Rabu, 19 Maret 2025.
Mungkin banyak yang memilih tetap di perantauan demi menghemat. Atau mungkin, mudik virtual via video call kini jadi tren baru?
2. Dilema THR: Hemat atau Pura-pura Lupa?
Hitungan kasarnya, setiap keluarga pemudik membawa uang rata-rata Rp3,75 juta. Jika dinaikkan sedikit jadi Rp4 juta, angka perputaran uang bisa mencapai Rp145 triliun. Tapi di tengah maraknya PHK dan daya beli yang lesu, siapa yang masih royal bagi-bagi THR?
“Ketiga, maraknya PHK. Keempat, penurunan daya beli masyarakat serta faktor cuaca juga mempengaruhi niat masyarakat untuk pulang kampung,” kata Sarman.
Tahun ini mungkin jadi momen di mana amplop Lebaran lebih banyak berisi doa ketimbang uang.
3. Efek Libur Nataru: Duit Sudah Keburu Habis
Ternyata, jarak yang terlalu dekat antara libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan Lebaran juga bikin banyak orang berpikir dua kali untuk pulang kampung.
Buat yang sudah “bakar duit” akhir tahun kemarin, sekarang saatnya mode irit. Karena sebentar lagi tahun ajaran baru dimulai, yang artinya ada biaya sekolah yang harus diprioritaskan.
“Mengingat dalam beberapa bulan ke depan akan memasuki tahun ajaran baru yang memerlukan biaya masuk sekolah,” ujar Sarman.
Pilihan berat: mudik sekarang atau bayar uang sekolah nanti?
4. Bank Indonesia Siapkan Rp180,9 Triliun, Tapi Siapa yang Mau Pakai?
Bank Indonesia sudah menyiapkan uang layak edar (ULE) sebanyak Rp180,9 triliun untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran. Masalahnya, apakah benar-benar akan terserap?
Kalau banyak yang memilih bertahan di kota, apakah uang ini justru akan mengendap di ATM? Atau malah berakhir di saldo e-wallet yang menganggur?
5. Jawa Masih Dominan, Tapi Siapa yang Boros?
Seperti biasa, mayoritas perputaran uang masih terpusat di Pulau Jawa (60%), dengan daerah favorit seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Sisanya 40% tersebar di luar Jawa.
Bisnis yang paling diuntungkan tetap industri makanan, fesyen, ritel, dan pariwisata. Namun, dengan tren belanja hemat, apakah sektor-sektor ini masih bisa meraup keuntungan seperti dulu?
“Juga sektor transportasi darat (bus-rental-kereta api-mobil pribadi dan motor), transportasi laut (kapal penumpang dan penyeberangan), transportasi udara (pesawat), pengelola tol dan SPBU,” tambah Sarman.
Mungkin tahun ini lebih banyak pemudik yang mengandalkan “tiket pulang” dari orang tua dibanding modal sendiri.
Lebaran 2025, Lebih Sepi, Lebih Irit, Lebih Miris
Dari angka-angka ini, satu hal yang jelas: Lebaran 2025 tak semeriah tahun-tahun sebelumnya. Uang masih berputar, tapi lebih lambat. Masyarakat masih mudik, tapi lebih sedikit.
Jadi, tahun ini tradisi Lebaran lebih terasa di mana? Di kampung halaman atau di grup WhatsApp keluarga?
Sumber : Metro Tv. Com